Senin, 15 Agustus 2011

sebuah pesan



Siapa yang inginkan kemenangan dunia dan akhirat, janganlah dibiarkan waktu berlalu dengan penuh kerugian. Jadikan setiap nafasmu nafas ibadah.

Wahai saudaraku,

Setelah engkau memiliki ilmu tiadalah lagi hal yang penting melainkan beramal dengan ilmu, berilmu tanpa amal adalah binasa.Janganlah engkau berpaling lagi ke belakang, terus sucikan dirimu untuk menghampiri Tuhanmu sehingga terbuka cahaya hatimu dengan ilmu terus dariNya tanpa perantaraan. Hatimu akan bersinar dengan cahaya makrifat dan engkau memiliki harta yang sangat berharga, harta yang tidak dijual dimaya ini, tidak dimiliki oleh para jutawan dan para raja, harta yang menyebabkan engkau selalu tenang dan tidak mengharapkan apa bantuan dari sekelilingmu. Engkau akan diangkat menjadi kekasihNya sehinga segala hajatmu akan terpenuhi, engkau akan dijaganya sampai sesesiapa yang menyakitimu akan diisytihar perang ke atasnya. Tiadalah kesuksesan yang hakiki melainkan berada dalam taman keredhaan takdirNya, hati yang terang menatap rahasianya, hati yang asyik dengan Asma'Nya, hati yang fana dengan keberadaannya.

Wahai saudaraku,

Bila engkau benar-benar beramal dan bersungguh bermujahadah dengan penuh keikhlasan, engkau akan dikasihinya sehingga akan dilimpahkan ke dalam hatimu rahasia rahasia. Engkau akan diperlihat hakikat di balik syariat, engkau mengenal dirimu dengan pengenalan yang hakiki, bukan diatas hafalan ilmu semata-mata tetapi dengan dzauk dan Penglihatan.Hatimu diberiNya Nur sehingga dengan Nur tersebut akan dapat menyaksikan Rahasia DiriNya. Engkau mencapai makrifat dengan-bukan dengan Guru manusia, Dia sendiri yang akan membisikkan pada sirrmu bahwa "ANA AL-HAQ", maka tenggelamlah engkau dalam makrifat sehingga engkau tidak melihat tidak segala sesuatu kecuali Ia. Engkau akan melihat bahwa tidak suatu gerak melainkan gerak dariNya, tidak suatu yang maujud kecuali disana ada wujudnya, engkau akan memahami firmanNya; "Di mana kamu hadap disitulah wajah Allah", "Wahai manusia, sesungguhnya kamu adalah fakir disisi Allah", "Di mana kamu berada disitulah Ia berada "dengan pemahaman yang tidak dimiliki oleh orang biasa.

Interpretasi syariat adalah pembukaan sedangkan penafsiran hakikat dengan dzauk dan pandangan. Tidak akan sama seorang yang melihat permukaan laut dengan mereka yang menyelam ke dasar laut. Tidak sama mereka yang mengenal diri pada permukaan lahir dengan mereka yang menyelam ke dalam lautan rahasia diri. Tidak akan sama dengan seorang yang belajar mengenal Tuhan dengan Guru manusia dengan mereka yang mengenal Tuhan dengan Tuhan sendiri.Tidak akan sama mereka yang mengucap La ilaha illallah di alam syariat dengan mereka yang mengucapnya di alam hakikat. Tidak akan sama huruf, kalimat dan bunyinya pada alam syariat dengan alam hakikat, tidak akan sama kenikmatan atau kepedihan di alam nyata ini dengan alam hakikat, tidak akan sama orang yang mati hatinya dengan orang yang hatinya selalu hidup dan asyik dengan Tuhan dan inilah yang harus dipahami sebagaimana firman Allah "Tidak sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak ilmu," "Tidak ada akan sama orang anggota surga dengan penghuni neraka".

Wahai para Salik,

Jika engkau bersungguh-sungguh mengamalkan zikir di bawah bimbingan Guru yang telah terbuka baginya rahasia segala alam sehingga telah mencapai kesempurnaan makrifat, engkau akan merasakan perubahan pada rohanimu. Ruhmu akan melalui pendakian dari hati yang lalai kepada hati yang hidup mahal Allah, dari hati yang hidup mendaki ke hati yang asyik, kemudian mendaki pula ke hati yang fana dan kemudian mendaki pula (kepada) meminum rahasia makrifat di alam yang tinggi. Nabi saw telah melakukan israk mikraj, membuka dan membelah langit untuk umatnya kepada Tuhannya.

Janganlah menjadi manusia yang bodoh dan lalai, pintu yang yang terbuka harus dilalui. Nabi dipimpin oleh malaikat Jibril menujunya dan engkau memerlukan Mursyid yang memimpin tanganmu dengan kasih sayang menuju TuhanMu. Kamu dibawa ke alam peleburan diri sehingga tidak kamu temui siapapun disitu melainkan DIA SAJA YANG WUJUD. Engkau akan memahami kalimah la ilaha illallah wahdahu laa syarikaalah dengan pemahaman yang terkunci lisanmu akan dinyatakan. Engkau juga akan memahami beberapa banyak orang yang tidak mencapai kesempurnaan maqam ini salah interpretasi sehingga ada yang mengaku dirinya Tuhan, mengaku dirinya jelmaam Tuhan, mengaku dirinya dan Tuhan bersatu sehingga ada dikalangan mereka yang meninggalkan syariat. Mereka tidak terbuka rahasia dengan sempurna atau pandangan makrifat mereka diserta dengan setan atau jin. Mereka mencoba berbicara ilmu para sufi namun mereka gagal dalam menyelami rahasia "ADAM" dan "MUHAMMAD". Mereka juga gagal memahami rahasia mufaraqah sebagaimana terpisahnya air laut dengan air sungai atau terpisahnya api dengan asap.

Wahai saudaraku,

Berjalanlah dirimu kepada Tuhan dengan berpakaian syariat, tarekah, hakikat dan makrifat. Syariat itu adalah pakaian Nabi, tarekah itu adalah perjalanan Nabi, hakikat itu adalah batin Nabi dan makrifat itu adalah rahasia Nabi. Berpakaian syariat saja tanpa hakikat adalah fasik, hakikat saja tanpa syariat adalah zindik. Seorang yang berada di alam syariat saja adalah masih tertipu karena apa yang dilihat dan didengar oleh syariat tidak menjamin akan kebenaran hakikat, justru itu seseorang harus menyelami lautan hakikat dan tidak cara untuk menghubungkan antara ilmu syariat dan ilmu hakikat melainkan berilmu dan mengamalkan tarekah. Bila dadamu benar-benar memiliki rahasia ilmu para auliya, engkau akan memahami mengapa mereka itu amat kuat takut pada Allah, sangat kuat berpegang pada syariat, sangat wara 'dalam setiap pekerjaan, sangat zuhud pada dunia, sangat redha dengan takdir Allah, amat kuat ibadahnya , sangat baik akhlak jiwanya, sangat kuat tawakalnya, sangat tinggi syukurnya dan sangat tinggi cintanya pada Allah dan Rasul. Mereka memiliki penglihatan yang tidak dapat dilihat oleh mata biasa, ia adalah Nur yang dilemparkan ke dalam dada oleh Tuhannya hingga tembus penglihatan pada alam rahasia dan FANA dan baqa ia dengan kekasihnya. Pahamilah ia rahasia cahaya di balik cahaya.Berbahagialah mereka yang mencapainya dan mereka yang sebenarnya telah mencapai kesuksesan hakiki baik dunia atau akhirat.

Wallahu 'alam.

Dipetik dari "Kitab Pendakian Salik Menuju Allah" karangan Syeikh Tokku Ibrahim Mohamad